Pertamina Foundation Dorong Realisasi Inovasi Net Zero Emmision

Pewarta : Heri Taufik | Editor : Nurul Ikhsan

JakartabisnisID – Pertamina melalui Pertamina Foundation terus berusaha mengoptimalkan pemberian edukasi dan peningkatan partisipasi masyarakat guna menyelesaikan berbagai isu lingkungan, khususnya pengembangan EBT dalam meminimalisasi dampak dari perubahan iklim.

Emma Sri Martini selaku Direktur Keuangan Pertamina menyampaikan bahwa Pertamina mempersiapkan manpower yang memiliki skill set untuk mengantisipasi adanya energy transition.

“Banyak teknologi yang harus kita adopsi, terkait hydrogen, karbon tax, bersama implementasinya akan seperti apa. Lalu tugasnya Pertamina Foundation adalah bagaimana bisa mengaktifkan entitas dalam Pertamina Group agar siap mengadopsinya” ujarnya.

Selain itu, dalam konteks pengaplikasian carbon tax dan carbon trading pada tahun 2022, Pertamina Foundation harus memiliki peran disana guna mempersiapkan ekosistem, khususnya pada Pertamina Group, dan juga di stakeholders pada umumnya melalui berbagai program yang dilakukan.

“Sedangkan untuk PFSains, program ini rasanya juga allign sekali dengan beberapa teknologi yang akan kita tuju terkait dengan hydrogen technology dan konversi green refinery. Bagaimana upaya-upaya untuk energy efficiency. Banyak ruang yang bisa dimanfaatkan oleh PFSains untuk berkontribusi disitu” tambahnya.

Tentunya Pertamina Foundation sebagai yayasan milik PT Pertamina Persero memiliki program PFSains guna mendukung aktivitas tersebut.

“Untuk saat ini, PFSains mendapat dukungan serta partisipasi aktif dari masyarakat. Terbukti, kami telah berhasil menjaring lebih dari 110 proposal riset dari peserta dengan beragam latar belakang yang selanjutnya akan diberikan pendampingan secara komprehensif,” ungkap Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari

Narasumber spesial yang turut hadir ialah Silverius Oscar Unggul selaku Wakil Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan KADIN. Pada webinar ini, beliau menyampaikan tentang banyaknya hal positif yang dapat diambil dari adanya transisi energi. Seperti kesempatan improvisasi kesehatan, pencegaanh sisi negatif dari climate change , serta peluang energi terbarukan yang mampu memberikan banyak lowongan pekerjaan.

Ikut hadir juga, Teknis Ahli Kehutanan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Dr. Ir. Zeth Parinding, S.Hut., M.P., IPU. Beliau menyampaikan mengenai strategi dalam gerakan Next Zero Emmision yaitu melalui kebijakan fiskal, pengembangan instrumen pembiayaan yang inovatif seperti result base payment, dan peningkatan akses terhadap pendanaan di tingkat global, diantaranya adalah global climate fund.

Prof. Dr. Zuzy Anna, S.Si., M.Si, selaku Direktur Sustainable Development Goals (SDGs) Center Universitas Padjajaran turut menyampaikan mengenai pentingnya aksi kolektif berbagai pihak dalam memaksimalkan SDGs sebagai solusi zero emmision yaitu bisa melalui regulasi yang diberlakukan oleh negara, pendekatan komunitas, dan edukasi yang tetap mengedepankan prinsip keadilan. Tidak ketinggalan juga, disampaikan mengenai tujuan pembangunan berkelanjutan guna mewujudkan NZE berbasis EBT oleh Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto selaku Peneliti Ahli Utama pada Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN.

By Heri Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Menarik Lainnya