Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Heri Taufik
JakartabisnisID – Menteri Luar Negeri Jepang, Hayashi Yoshimasa mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno L.P. Marsudi, Jumat (3/12/2021) melalui sambungan telepon.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Hayashi mengatakan bahwa pihaknya ingin membangun hubungan yang lebih erat dengan Menlu Retno. Menanggapi hal ini, Menlu Retno mengucapkan selamat atas pelantikan Hayashi sebagai Menlu Jepang.
BACA JUGA : OJK Luncurkan Roadmap Pengembangan Industri BPR dan BPRS
Menlu Hayashi menyampaikan keinginan untuk mendorong kerjasama dengan Indonesia termasuk kerja sama di kawasan sekitar Laut Sulu-Sulawesi untuk mewujudkan Indo-Pacific yang bebas dan terbuka, serta ASEAN Outlook on Indo-Pacific. Selain itu, Menlu Hayashi juga menyampaikan bahwa Jepang ingin bekerja sama di bidang pengembangan infrastruktur, pembinaan SDM, keamanan maritim, serta penanggulangan Covid-19. Menanggapi hal tersebut, Menlu Retno menyampaikan apresiasi atas kerjasama Jepang selama ini, serta mengatakan keinginan untuk mempererat kerja sama demi penguatan hubungan kedua negara.
BACA JUGA : BI: Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah
Kedua Menlu juga bertukar pendapat mengenai situasi kawasan. Menlu Hayashi menyampaikan bahwa Jepang menentang keras upaya yang dilakukan untuk mengubah status-quo secara sepihak di Laut Tiongkok Timur dan Laut Tiongkok Selatan. Selanjutnya Menlu Hayashi memastikan pentingnya supremasi hukum termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS). Selain itu, kedua Menlu juga bertukar pendapat mengenai situasi Korea Utara, dan Menteri Hayashi memohon pengertian dan kerjasama Indonesia atas masalah penculikan warga Jepang oleh Korea Utara.
BACA JUGA : OJK Fokus Pengembangan Literasi Keuangan Digital
Kedua Menlu juga bertukar pendapat mengenai situasi Myanmar. Menlu Hayashi menjelaskan pentingnya kunjungan utusan khusus ASEAN ke Myanmar dalam waktu dekat. Ia juga menyampaikan bahwa Jepang terus mendukung secara penuh upaya ASEAN. Menanggapi hal itu, Menlu Retno menerangkan mengenai perkembangan terkini dan upaya ASEAN ke depan, sehingga kedua Menlu menyepakati kerjasama ke depan untuk mengatasi situasi tersebut.
Mengingat Indonesia akan menjadi ketua G20 pada tahun depan dan Ketua ASEAN pada tahun 2023 yang juga bertepatan dengan tahun peringatan ke-50 hubungan persahabatan antara Jepang dan ASEAN, maka kedua Menlu memastikan akan bekerja secara erat ke depan dalam menangani permasalahan kawasan dan masyarakat internasional.