Rayakan 1 Tahun Beroperasi, Aplikasi Taniyuk Berhasil Ciptakan 800 Lebih Pahlawan Karet di 9 Lokasi

Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Nurul Ikhsan 

JakartabisnisID, Palembang – Aplikasi Taniyuk tahun ini genap berusia satu tahun sejak didirikan pada 5 november 2021 lalu. Satu tahun sejak dirilisnya aplikasi Taniyuk pada 5 November 2021, Taniyuk mampu menuntaskan fase 1 dengan lebih dari 800 pahlawan karet di 9 lokasi berhasil menyetorkan hasil produksinya yaitu lateks menggunakan aplikasi Taniyuk, dengan total produksi mencapai 15 ton lateks setiap harinya.

Pendirian aplikasi Taniyuk dimulai dari mimpi suatu hari semua petani karet/tapper yang dianggap sebagai “Pahlawan Karet” dapat menikmati hasil taninya secara independen. Taniyuk didirikan sebagai inisiasi untuk membantu petani karet mendapatkan taraf kehidupan yang lebih tinggi dengan menjual latex/getah karet cair kepada offtaker PT Shamrock Manufacturing Corpora.

BACA JUGA : Bernilai Rp2,59 Triliun, Pusat Data Nasional Pertama Mulai Dibangun Berstandard Global Tier-4

Merayakan hari jadinya, serangkaian kegiatan pun digelar mulai dari kegiatan olahraga hingga peresmian kantor Taniyuk yang akan digunakan untuk kegiatan operasional mulai dari pengembangan aplikasi, digital marketing, perekrutan staf hingga pengelolaan keuangan.

Satu minggu sebelum perayaan ulang tahun, kegiatan olahraga badminton Cup digelar. Turnamen ini diikuti seluruf staf Taniyuk, staf PT Hevea Anugrah Natura (HAN), dan staf PT Melania Indonesia, dengan tujuan mempererat silaturahmi seluruh pegawai.

BACA JUGA : Startup Aruvana Hadir di Augmented Enterprise Summit 2022 di San Diego

Puncak perayaan Taniyuk sendiri berlangsung di kantor baru Taniyuk di Komplek Sriwalk, Palembang, dihadiri dihadiri seluruh staf Taniyuk, staf Regional Management Office PT HAN, serta staf PT Melania Indonesia. Acara ini dimulai dengan pemotongan pita sebagai simbol peresmian dibukanya kantor Taniyuk. Acara berikutnya sambutan Henry Marathon selaku Direktur PT HAN, dilanjutkan sambutan dari Vincent Luhur selaku CEO Taniyuk.

Dalam kiprahnya, Taniyuk juga memfasilitasi program loyalti, dimana petani yang aktif menyetor lateks dengan kuantitas dan kualitas yang bagus akan mendapatkan poin yang dapat ditukar dengan berbagai macam hadiah maupun alat-alat pertanian. Tak kalah menarik, petani yang bergabung semakin menikmati penggunaan aplikasi, karena petani dapat membeli pupuk maupun smartphone dengan sistem kredit. PT Shamrock Manufacturing Corpora sendiri saat ini menjadi offtaker utama. Tak lama lagi, Taniyuk akan bekerjasama dengan offtaker lainnya.

BACA JUGA : United Tractors Group dan Nurani Astra Serahkan Bantuan 10 Hunian berikut Instalasi Air

Taniyuk dengan komitmennya mempertahankan price floor atau standar harga tersendiri yang disebut Shamrock Rubber Price Index (SHRI), dimana harga tersebut tidak mengikuti harga pasar. SHRI menjamin bahwa petani karet akan selalu mendapatkan pendapatan yang cukup, bahkan lebih untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

Melalui aplikasi Taniyuk, petani karet dapat dengan mudah, jujur dan secara transparan menjual lateks dan menikmati hasil produksinya dengan maksimal. Hasil produksi akan dibayar paling telat 1 hari setelah penyetoran dan akan masuk ke e-Wallet dari masing-masing petani. Melalui 12 agen pembayaran yang tersebar di beberapa wilayah, pahlawan karet ini bisa menarik tunai kapan saja melalui fitur-fitur dan program dari Taniyuk. Petani yang selama ini tidak mempunyai akses ke perbankan maupun lembaga kredit sangat merasakan manfaat dan keuntungan. Taniyuk menjadi aplikasi dengan menerapkan terobosan Financial Inclusion yang dapat dinikmatin oleh kalangan petani di Indonesia.

Pada 12 Oktober 2022 lalu, Konferensi Nasional Karet (KNK) yang dilaksanaka di Kota Palembang, Taniyuk hadir di undang sebagai pembicara. Mengangkat topik Digital Revolution of Rubber Farmers toward Sustainable Rubber and Financial Inclusion, peserta KNK merasakan harapan baru, karena Taniyuk berhasil menciptakan terobosan menakjubkan dan dapat menyelamatkan petani-petani karet di Indonesia.

Tak hanya itu, Taniyuk juga menginisiasi program CSR guna mendukung progam Hilirisasi Desa Mandiri yang merupakan program dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Musi, Banyuasin. Bantuan yang diberikan hasil olahan lateks dari mitra Taniyuk berupa centrifuged latex dengan konsentrasi 60% (CL60). Melalui program pelatihan yang diadakan Disdagperin Muba, bahan CL60 ini kemudian akan diolah menjadi produk akhir karet gelang, sandal, balon, gantungan kunci, sarung tangan, dan juga souvenir yang nantinya akan dipamerkan pada event yang akan datang.

Memperingati hari Kemerdekaan Indonesia lalu, Taniyuk pun turut memberikan bantuan di 9 lokasi yang sudah bekerjasama dan ikut meramaikan dengan mengikuti perlombaan yang diadakan di lokasi tersebut. Perlombaan vlog juga diadakan oleh Taniyuk dengan tujuan kegiatan para pahlawan karet dapat dilihat secara daring dan masyarakat Indonesia, dan memberikan edukasi tanaman karet. Taniyuk juga turut membantu perbaikan jalan di beberapa lokasi, seperti menyediakan alat berat dan pemberian batu koral.

Keseriusan Taniyuk membantu petani juga ditunjukkan melalui kerja sama dengan Direktorat Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial (PUPS) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang ditandatangani di Jakarta, Juni 2022 lalu. Melalui kerja sama tersebut, Taniyuk mendukung KLHK menjadi offtaker di kawasan Hutan Tanaman Rakyat (HTR), dikenal juga dengan istilah “Bapak Angkat”. Program tersebut sejalan dengan visi Taniyuk untuk berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani dan mengedukasi petani menuju perkebunan yang berkelanjutan.

Taniyuk berharapa semua pahlawan karet di Indonesia dapat bergabung dan merasakan keuntungan yang signifikan. Terbantunya seluruh pahlawan karet, Taniyuk yakin bahwa Indonesia dapat menjadi negara yang kuat dan maju yang didorong oleh perekonomian dan edukasi yang layak, terutama pada petani.

By Nurul Ikhsan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Menarik Lainnya