Menkes Budi Minta Pemda DKI Tekankan Pencegahan daripada Pengobatan

Pewarta : Adam Gumelar | Editor : Nuru Ikhsan

JakartabisnisID – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghadiri Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi DKI Jakarta, pada Selasa (4/7) di Hotel Bidakara, Jakarta. Dalam Raker tersebut Menkes Budi minta Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk menekankan upaya kesehatan ke arah promotif preventif daripada kuratif.

Hal itu menjadi target dari Sustainable Development Goals (SDGs) nomor tiga yakni menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.

BACA JUGA : Gubernur BI Lantik 15 Pemimpin Baru Kantor Pusat dan Perwakilan BI

”Yang mesti diperhatikan (dalam SDGs no 3) tidak ada kata-kata to cure sick people yang ada to promote healthy Life,” ujar Menkes Budi.

Menurut Menkes, strategi yang paling jitu adalah menjaga orang tetap sehat karena itu yang menentukan kualitas hidup seseorang. Salah satu caranya dengan memastikan anggaran kesehatan memiliki porsi yang lebih banyak di area promotif preventif seperti untuk skrining kesehatan di Puskesmas.

BACA JUGA : Sambut Usia 58 Tahun, Telkom Kembali Gelar Digiland 2023

Upaya pencegahan ini perlu dilakukan, untuk bayi imunisasi dasar lengkapnya harus terpenuhi, kemudian skrining kesehatannya harus banyak, minimal wajib skrining 4 jenis penyakit yaitu cek gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan lingkar perut.

”Jadi buat teman-teman di Puskesmas tugasnya harus menjaga masyarakat DKI tetap sehat. Tidak mungkin kita bisa mencapai bonus demografi kalau masyarakat kita banyak yang sakit, tugasnya Dinkes DKI menjaga masyarakat DKI agar tetap sehat,” kata Menkes Budi.

Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta drg. Ani Ruspitawati mengatakan Rakerkesda tahun ini bertujuan untuk mewujudkan cakupan kesehatan semesta dan merumuskan intervensi terhadap faktor-faktor penentu kesehatan dengan melibatkan stakeholder terkait.

BACA JUGA : Dukung 10th WWF 2024, Kominfo Siapkan Media Center dan Akses Internet Cepat

”Rekomendasi yang dihasilkan dari Rakerkesda di antaranya adalah pertama, melakukan intervensi terhadap faktor determinan kesehatan di Jakarta yang dirumuskan paling utama adalah akses layanan kesehatan, faktor perilaku, dan lingkungan,” ucapnya.

Rekomendasi kedua adalah penguatan akses dengan cara penguatan kelembagaan, membuat UKM center di tingkat kelurahan yang akan menjadikan pusat kesehatan masyarakat menjadi sebuah ruang kolaborasi dari one health.

Ketiga, mengubah sistem perilaku kesehatan sebagai bentuk promosi kesehatan sehingga sebuah contoh promosi kesehatan akan dilakukan secara menyeluruh.

Keempat, menerapkan pendekatan kesehatan pada semua kebijakan dalam penyusunan regulasi.

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan sesuai dengan Tema Rakerkesda 2023 yaitu ‘Budaya Hidup Sehat untuk Sukses Jakarta’ diharapkan pola hidup sehat menjadi budaya masyarakat DKI Jakarta.

”Saya berharap paradigma hidup sehat akan menjadi budaya masyarakat Kota Jakarta. Semoga upaya penerapan hidup sehat di tengah masyarakat dapat mengantarkan Jakarta mewujudkan cita-cita sebagai kota global,” ungkap Heru.

By Adam Gumelar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Menarik Lainnya