Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Heri Taufik
JajartabisnisID – Kementerian Kesehatan menjalin kerja sama bidang kesehatan dengan Badan Pengusaha (BP) Batam. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha dan Kepala Badan Pengusaha Batam, Muhammad Rudi di Gedung BP Batam, pada Jumat (3/6).
Dengan penandatanganan MoU tersebut, diharapkan meningkatkan sinergi antar kedua institusi untuk mengembangkan dan memperkuat sektor kesehatan di Kota Batam.
BACA JUGA : Kemenkes Buka Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis
”Terima masih kepada Kemenkes hari ini kita menandatangani kerjasama, kami harapkan bantuan dari Kemenkes agar RS Batam bisa menjadi rujukan untuk masyarakat di Sumatera terutama Kepulauan Riau,” kata Rudi, dikutip dari rilis yang diterima JakartabisnisID, (5/6).
Dikatakan Rudi, sebagai wilayah strategis di jalur perdagangan internasional, Batam memiliki potensi yang sangat besar bukan hanya sektor ekonomi namun juga kesehatan. Untuk itu, BP Batam membangun Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Bertaraf Internasional di Sekupang.
BACA JUGA : Prospek Kemasan Kertas Cerah, SMKL Bukukan Kenaikan Laba Bersih 21%
BP Batam saat ini sedang menyusun pengembangan KEK Kesehatan Internasional yang diharapkan bisa menjaring potensi pasar kesehatan di tanah Air.
Berdasarkan data BP Batam, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri meningkat. Mayoritas memilih berobat ke Malaysia dan Singapura karena faktor geografis, layanan maupun kepercayaan dirasa jauh lebih baik dibandingkan layanan kesehatan di Batam bahkan di Indonesia. Hal ini menyebabkan lebih dari 100 triliun rupiah devisa negara hilang setiap tahunnya.
”Data yang kita dapat hampir semuanya berobat ke Johor Malaka dan Singapura, kami di jajaran BP Batam berupaya mengembangkan RS yang lebih baik lagi, jadi masyarakat nantinya bisa berobat disini,” sambungnya.
Di akhir tahun 2021, RS BP Batam telah mengembangkan lima layanan kesehatan sebagai bagian dari persiapan menuju terbentuknya KEK Kesehatan Internasional. Kelima layanan tersebut diantaranya prosedur penanganan untuk penyakit jantung, kanker payudara, saluran kemih, dan kejiwaan.
Harapannya, pengembangan layanan ini bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat Kepulauan Riau khususnya Kota Batam, sehingga tidak perlu lagi melakukan pengobatan di luar negeri.
Sekjen Kunta menyebutkan Kementerian Kesehatan menyambut baik rencana BP Batam dalam mengembangkan serta memperkuat sektor kesehatan di Kota Batam. Hal ini sejalan dengan komitmen Kemenkes dalam memperkuat ketahanan sistem kesehatan pasca pandemi COVID-19.
”Saya sangat mendukung kepada BP Batam yang ingin memperkuat RS, ini sangat inline dengan apa yang menjadi transformasi di Kemenkes. Kita juga ingin mendukung apa saja yang dibutuhkan BP Batam,” ungkapnya.
Sekjen Kunta menjelaskan Kementerian Kesehatan terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan di seluruh rumah sakit di Indonesia dengan harapan semakin banyak RS yang memiliki layanan kesehatan unggulan, tentunya dengan didukung alat kesehatan, teknologi dan SDM kesehatan yang mampu untuk melakukan diagnosis dan menggunakan teknologi yang canggih.
Saat ini sudah banyak RS yang berbenah meningkatkan layanannya dengan mengembangkan layanan unggulan terutama layanan spesialis untuk 4 penyakit dengan biaya dan dampak kematian tertinggi di Indonesia yakni jantung, kanker, ginjal dan stroke.
”Fasilitas layanan kesehatan untuk penyakit prioritas jumlahnya belum merata, masih banyak yang terkonsentrasi di kota-kota besar. Karenanya, melalui transformasi sistem kesehatan ini setiap provinsi kami dorong memiliki layanan kesehatan yang diutamakan pada layanan penyakit prioritas,” jelas Sekjen.
Dengan kekuatan jaringan RS di seluruh Indonesia, Sekjen meyakini semakin banyak fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu memberikan layanan kesehatan yang bagus dan canggih terutama untuk layanan spesialis bagi 4 penyakit PTM segera tercapai. Dengan demikian masyarakat Indonesia tidak perlu lagi berobat keluar negeri.
Mengakhiri sambutannya, Sekjen mendorong BP Batam dan RS BP Batam untuk terus berinovasi dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu layanan kesehatan di Kota Batam. Melalui upaya yang dihasilkan, dirinya berharap akan semakin banyak program-program baru yang bermanfaat bagi pembangunan kesehatan di tanah air.