Pewarta : Irwan Adhi Husada | Editor : Nurul Ikhsan
JakartabisnisID – Badan Informasi Geospasial (BIG) menjalin kerja sama dengan Grab, aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara untuk mendukung kesuksesan Kebijakan Satu Peta atau One Map Policy (OMP) yang digagas oleh Pemerintah, dalam mewujudkan tata kelola hutan dan pertanahan yang baik.
Sebagai superapp pertama yang bekerja sama dengan BIG, Grab akan mengumpulkan lebih dari 10.000 POI (Point of Interest) atau titik koordinat di tiga kota dan kabupaten yang menjadi pilot project, yaitu Sukabumi, Sumedang, dan Tasikmalaya.
Dalam kolaborasi ini, pengumpulan POI didukung oleh mitra pengemudi Grab dengan teknologi pengumpulan data yang dihadirkan oleh Grab. Data POI yang didapatkan tersebut akan masuk ke dalam peta dasar BIG yang akan dijadikan acuan dasar pembangunan ekonomi daerah, serta akan masuk ke peta Grab sehingga memudahkan pelaku ekonomi seperti UMKM untuk diakses oleh masyarakat melalui layanan Grab.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia yang diwakili oleh Rudy Prawiradinata, Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Republik Indonesia menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi terciptanya sinergi antara BIG dan Grab,” ujarnya.
Dikatakan Rudy, perjanjian kerja sama ini merupakan langkah awal yang baik dalam mewujudkan Kebijakan Satu Peta (KSP) serta Satu Data Indonesia (SDI) guna mendukung pembangunan nasional.
“Kami berharap kolaborasi BIG dan Grab dalam pemanfaatan data toponimi Point of Interest (POI) dapat bermanfaat bagi masyarakat secara luas, serta memperkuat dan memperkaya data toponimi yang ada melalui data yang diperoleh dari mitra pengemudi dan pengguna layanan Grab di Indonesia,” katanya.
Kepala Badan Informasi Geospasial, Muh Aris Marfai mengatakan, “Kerja sama ini merupakan bentuk kontribusi bersama BIG dan Grab untuk memajukan perekonomian Indonesia khususnya dalam investasi dan perencanaan pembangunan melalui penyediaan data geospasial yang andal, cepat, dan akurat,” ungkap Aris.
Jelas Aris, hadirnya kolaborasi pilot project pengumpulan POI terbaru di tiga lokasi, yaitu Sukabumi, Sumedang, dan Tasikmalaya diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengembangan di kota lain ke depannya, sekaligus bahan evaluasi untuk mengidentifikasi potensi-potensi baru. Dengan semangat gotong royong, kita membangun informasi geospasial yang lebih baik di Indonesia.
Neneng Goenadi, Country Managing Director of Grab Indonesia juga menyampaikan, “Merupakan suatu kehormatan bagi Grab, menjadi superapp pertama yang dipercaya oleh BIG untuk turut menyukseskan Kebijakan Satu Peta melalui pengumpulan data POI di kota dan kabupaten yang ditargetkan,” ujarnya.
Tersedianya data POI yang aktual dan akurat, menurut Neneg dapat membantu pembangunan ekonomi di tiap kota dan kabupaten serta nasional. Kolaborasi ini sejalan dengan misi Grab For Good untuk memberikan dampak positif lewat teknologi, dan harapannya kami bisa melanjutkan pilot project ini dan menjalankannya di lebih banyak kota di tanah air.