Inovasi Hand Sanitizer Berbahan Alami Menggunakan Ekstrak Biji Alpukat: Membuka Peluang Baru untuk Kebersihan Keberlanjutan


Oleh Adinda Dwi Marshela
Mahasiswi Program Studi Agribisnis
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Sebagian besar masyarakat memanfaatkan alpukat pada buahnya saja sedangkan bagian lain seperti biji kurang dimanfaatkan.

Dalam rutinitas kebersihan kita, penggunaan hand sanitizer telah menjadi bagian penting. Terutama dalam situasi pandemi global yang sedang berlangsung. Hand sanitizer adalah solusi yang cukup praktis untuk membersihkan tangan saat air dan sabun tidak tersedia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kekhawatiran tentang bahan kimia berbahaya dalam hand sanitizer konvensional telah memunculkan minat dalam pencarian alternatif alami yang efektif dan berkelanjutan.

Mencuci tangan adalah hal sederhana yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan meminimalkan jumlah bakteri pada tangan dan telapak tangan dengan menggunakan air dan bahan tambahan, yang dapat berupa antiseptik atau yang lainnya. Dengan mencuci tangan maka dapat mengurangi bakteri di telapak tangan sekitar 58%.

Salah satu bentuk pembersih tangan yang bermanfaat sebagai antiseptik adalah gel hand sanitizer. Gel hand sanitizer banyak digunakan pada saat ini, karena merupakan salah satu cara untuk menjaga kebersihan tangan dan menjaga kesehatan yang praktis dan mudah dibawa. Setelah masa pandemi Covid-19, Hand Sanitizer menjadi sebuah kebutuhan yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat untuk pembersihan tangan. adalah pilihan yang nyaman ketika sabun dan air tidak tersedia.

Namun, penggunaan antiseptik atau hand sanitizer secara berlebihan dan terus-menerus dapat berbahaya dan mengakibatkan iritasi hingga menimbulkan rasa terbakar pada kulit, karena mengingat bahan dasar antiseptik tersebut berupa alkohol dan triklosan yang merupakan bahan kimia. Upaya untuk mengurangi pemakaian hand sanitizer berbahan kimia berupa alkohol dan triloksan yang terkandung dalam produk antiseptik hand sanitizer, maka dilakukan inovasi produk antiseptik hand sanitizer dengan menggunakan ekstrak tanaman yang ada di alam yang mengandung sifat antibakteri, yaitu dengan biji alpukat.

Alpukat (Persea americana Mill.) merupakan buah yang tumbuh dengan subur di daerah tropis seperti Indonesia. Buah alpukat sangat yang sangat bergizi, mengandung 3-30 persen minyak dengan komposisi mirip dengan minyak zaitun dan banyak mengandung vitamin B. Dalam daging buah alpukat terkandung protein, mineral Ca, Fe, vitamin A, B, dan C. Dengan kandungan nutrisi yang banyak tersebut maka alpukat dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan alpukat pada buahnya saja sedangkan bagian lain seperti biji kurang dimanfaatkan. Biji alpukat memiliki kandungan senyawa antioksidan potensial, seperti senyawa fenolik, yang dapat dimanfaatkan untuk konsumsi manusia.

Biji alpukat mengandung senyawa antara lain, fitosterol, triterpen, asam lemak, asam furanoik, dimer flavonol, proantosianidin, dan asam absisat. Beberapa senyawa tersebut telah terbukti memiliki aktivitas antifungi dan efek larvasidal.

Manfaat biji alpukat berasal dari ekstrak pelengkap. biji alpukat juga baik untuk dikonsumsi. beberapa manfaat biji alpukat yaitu membantu menurunkan Kolesterol, membantu mengatur gula darah, membantu menstabilkan tekanan darah, membantu mencegah penyakit kronis, membantu mencegah penyakit Alzheimer dan lainnya.

Salah satu inovasi menarik yang muncul adalah ekstrak biji alpukat yang digunakan dalam pembuatan hand sanitizer alami. Biji alpukat, yang biasanya dianggap limbah, mengandung senyawa bioaktif yang memiliki sifat antimikroba dan antioksidan yang kuat. Pemanfaatan biji alpukat untuk menghasilkan hand sanitizer memberikan manfaat ganda, yaitu mengurangi limbah dan menghasilkan produk yang aman dan ramah lingkungan.

Proses ekstraksi biji alpukat untuk pembuatan hand sanitizer alami melibatkan beberapa tahap. Pertama, biji alpukat dikumpulkan dan dibersihkan secara menyeluruh untuk menghilangkan kotoran dan kontaminan potensial. Kemudian, biji alpukat dihancurkan menjadi bubuk halus atau dijadikan minyak melalui metode ekstraksi bertekanan rendah. Bubuk atau minyak biji alpukat tersebut kemudian dicampur dengan bahan penambah seperti alkohol nabati, air, dan bahan alami lainnya yang membantu meningkatkan efektivitas dan kenyamanan penggunaan.

Hand sanitizer yang dihasilkan dari ekstrak biji alpukat ini memiliki beberapa keunggulan yang menarik. Pertama, sifat antimikroba alami dari senyawa yang terkandung dalam biji alpukat membantu membunuh kuman dan bakteri yang ada di tangan kita, memberikan perlindungan yang efektif terhadap penyakit menular. Kedua, ekstrak biji alpukat juga memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang bermanfaat untuk kulit, membantu menjaga kelembapan dan kesehatan kulit tangan. Ini sangat penting karena penggunaan hand sanitizer konvensional yang mengandung alkohol tinggi dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit.

Selain manfaat kesehatan, inovasi ini juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Pemanfaatan biji alpukat yang sebelumnya dianggap limbah membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Dengan mengubahnya menjadi produk yang berguna dan bernilai, kita dapat mengurangi beban limbah pada lingkungan. Ekstraksi biji alpukat juga merupakan contoh nyata dari pendekatan berkelanjutan dalam penggunaan sumber daya alam yang ada.

Penerapan inovasi ekstrak biji alpukat menjadi hand sanitizer tidak hanya menawarkan solusi praktis untuk kebersihan tangan, tetapi juga membuka peluang baru dalam industri produk perawatan pribadi. Produsen hand sanitizer dapat menjelajahi kolaborasi dengan petani alpukat dan pemroses limbah alpukat untuk menciptakan rantai pasok yang lebih berkelanjutan. Selain itu, konsumen yang peduli terhadap lingkungan dapat memilih produk yang ramah lingkungan dan mendukung penggunaan biji alpukat yang sebelumnya diabaikan.

Namun, seperti dengan setiap inovasi, ada tantangan yang perlu diatasi. Proses ekstraksi biji alpukat menjadi hand sanitizer alami harus memperhatikan aspek keamanan dan efektivitas produk. Pengujian yang cermat dan standar yang ketat harus diterapkan untuk memastikan produk yang dihasilkan aman digunakan dan mampu memberikan perlindungan yang memadai terhadap mikroorganisme berbahaya.

Dalam rangka mendorong pengembangan dan adopsi inovasi ini, pemerintah, institusi penelitian, dan industri dapat bekerja sama untuk mempromosikan penelitian lebih lanjut, pengembangan teknologi, dan kampanye penyuluhan. Subsidi atau insentif fiskal juga dapat diberikan kepada produsen yang menghasilkan hand sanitizer berbahan dasar biji alpukat untuk mendorong adopsi inovasi ini.

Dalam kesimpulan, inovasi ekstrak biji alpukat menjadi hand sanitizer alami menawarkan peluang baru yang menarik dalam upaya menjaga kebersihan tangan dan keberlanjutan lingkungan. Menggunakan biji alpukat yang sebelumnya diabaikan sebagai bahan utama hand sanitizer merupakan langkah yang cerdas dan bertanggung jawab secara sosial. Dengan terus mendorong penelitian dan pengembangan dalam bidang ini, kita dapat mencapai kemajuan lebih lanjut dalam upaya menciptakan produk perawatan pribadi yang aman, efektif, dan berkelanjutan

By Tim Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Menarik Lainnya