Pewarta : Irwan Adhi Husada | Editor : Nurul Ikhsan
JakartabisnisID – Cleansheet, startup jasa kebersihan rumah dan kantor berbasis pemberdayaan yang memebrdayakan mahasiswa dan anak-anak putus sekolah untuk bisa terus mengejar impiannya mendapatkan pendanaan awal dari beberapa Investor.
Salah satu investor sekaligus Komisaris Cleansheet Arto Biantoro mengatakan cleansheet ini perusahaan yg bukan hanya fokus bagaimana mencari profit tapi juga berfokus memberikan dampak. Tidak hanya memberikan jasa cleaning, tetapi juga berfokus pada visi besarnya yaitu membantu anak-anak muda yang terkendala biaya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
BACA JUGA : Rajawali Nusindo Targetkan Raih Pendapatan 5,2 Triliun pada Tahun 2023
Pendanaan awal ini menurut CEO Cleansheet Dihqon Nadaamist, akan digunakan untuk pengembangan teknologi Cleansheet dan mengembangkan Cleansheet Academy yang bertujuan untuk memudahkan pelanggan dalam memesan cleansheet dan menjaring anak-anak muda potensial yang ingin terus berjuang dan melanjutkan pendidikannya.
“Sekarang Cleanshet sudah memberdayakan 250 lebih anak-anak muda (18-30 tahun) baik mahasiswa maupun anak putus sekolah yang tersebar di jabodetabek. Dan kami juga ada program bersih-bersih tempat ibadah dan sekolah gratis yang sudah hampir mencapai 1000 tempat,” kata Dihqon.
BACA JUGA : Brantas Abipraya Bangun Kantor Gubernur Sulbar, Target Rampung Tahun 2023
Dikatakan Dihqon, pendanaan awal ini harapannya dapat berdampak lebih besar lagi terutama untuk membantu mahasiswa-mahasiswa pra sejahtera dan anak-anak putus sekolah untuk bisa sambil bekerja dan melanjutkan pendidikannya lebih tinggi lagi yang ujungnya bisa mengentaskan kemiskinan.
“Kami akan fokus pada misi sosial Cleansheet. Cleaning For Helping People, bersih-bersih untuk membantu orang lain. Kami berharap makin banyak kolaborasi yang bisa diciptakan bersama Cleansheet, karena dengan bersama-sama maka permasalahan akan bisa selesai dengan lebih mudah,” terang Dihqon.
Permasalahan kebersihan selesai, pengangguran dan anak-anak putus sekolah berkurang dan ujungnya pada pengentasan kemiskinan.