Pewarta : Heri Taufik | Editor : Nurul Ikhsan
JakartabisnisID – PT Krakatau Sarana Infrastruktur (“PT KSI”) yang merupakan Anak Usaha dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (“PTKS”) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Shares Sale and Purchase Agreement atau CSPA) dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (“Chandra Asri”) pada hari Jumat tanggal 30 Desember 2022, diikuti dengan penandatanganan Perjanjian Shareholders Agreement (SHA) pada Selasa 3 Januari 2023 di Jakarta.
Kedua perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT KSI Agus Nizar Vidiansyah dan Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra disaksikan oleh Direktur Utama PTKS Silmy Karim.
BACA JUGA : Lion Air Buka Penerbangan Umrah dari Padang Terbang Langsung ke Arab Saudi
Agus Nizar Vidiansyah menyampaikan penandatanganan CSPA dan SHA tersebut merupakan rangkaian dari proses divestasi saham PT KSI pada anak perusahaannya yaitu PT Krakatau Daya Listrik (“PT KDL”) dan PT Krakatau Tirta Industri (“PT KTI”).
Dalam CSPA, papar Agus disepakati rencana pembelian saham PT KSI di PT KDL oleh Chandra Asri adalah sebesar 70% dan saham PT KSI di PT KTI oleh Chandra Asri sebesar 49% dengan nilai total sebesar Rp. 3,24 Triliun. Proses divestasi ini dilakukan dengan didampingi oleh Jaksa Pengacara Negara dari Tim Jamdatun dan konsultan independen untuk memastikan proses divestasi sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik .
BACA JUGA : Fonterra Indonesia Raih Penghargaan Industri Hijau dari Bisnis Berkelanjutan
“Pembelian saham tersebut akan dilakukan setelah masing-masing pihak baik PT KSI maupun Chandra Asri telah memenuhi kondisi prasyarat sesuai dengan yang telah disepakati dalam CSPA. Sedangkan penandatanganan SHA adalah merupakan salah satu dari beberapa prasyarat yang perlu dipenuhi dalam CSPA, oleh karenanya SHA tersebut belum menjadi efektif saat ini dan baru akan efektif setelah seluruh prasyarat telah terpenuhi, yaitu pada Tanggal Penutupan nanti,” jelas Agus Nizar Vidiansyah.
Lebih lanjut Agus Nizar Vidiansyah menyampaikan bahwa proses divestasi anak usaha PT KSI selain dilakukan untuk keperluan pemenuhan kewajiban PTKS sesuai dengan Perjanjian Kredit Restrukturisasi dengan kreditur juga guna mewujudkan sinergi bisnis antara Chandra Asri dan PT KS Grup.
BACA JUGA : Trafik Broadband Tumbuh 11,6%, Telkomsel Sukses Kawal Konektivitas Selama Nataru
Di lain pihak, Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra, menyampaikan bahwa Chandra Asri sangat antusias untuk mengeksekusi strategi “programmatic M&A” untuk memposisikan Chandra Asri pada pertumbuhan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.
“Akuisisi “bolt-on” ini didukung dengan arus kas yang stabil dan tangguh serta dukungan dari bank untuk pendanaan Chandra Asri. Strategi ini semakin meningkatkan fundamental bisnis kami dan membuka banyak sinergi menarik, antara lain untuk diversifikasi pendapatan dalam utilitas.pendukung serta selaras dengan rencana ekspansi kompleks petrokimia kedua dan industri hilir berskala dunia,” kata Erwin.
Erwin menambahkan bahwa pihaknya berharap kerja sama antara Chandra Asri dengan PT KSI maupun dengan PTKS Grup dapat terjalin lebih baik dan saling menguatkan pengembangan industri kedepannya.
Di samping itu, PT KDL saat ini tengah mengembangkan usaha dari energi terbarukan yang selaras dengan strategi Chandra Asri dalam menerapkan transisi energi hijau. PT KDL belum lama ini meluncurkan brand yang akan menaungi produk energi terbarukan bernama ERICS (Empowering Renewable Energy of Indonesia with Krakatau Solution) yang selama tahun 2022 ini sudah meluncurkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sejumlah area di Cilegon, Banten, termasuk di area waduk Kerenceng milik PT KTI. Chandra Asri saat ini juga mengimplementasikan transisi energi hijau sebagai bagian dari upaya Perusahaan dalam menerapkan peta jalan gas rumah kaca (GRK) serta untuk mendukung Nationally Determined Contribution (NDC) serta Long Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience 2050 (Visi Indonesia 2050 LTS-LCCR).
Chandra Asri Petrochemical dikenal sebagai perusahaan petrokimia terintegrasi yang terbesar di Indonesia yang memproduksi Olefins dan Polyolefins. Dengan rekam jejak 30 tahun dan mempekerjakan lebih dari 2.000 staf yang berdedikasi.
Perusahaan ini menggabungkan teknologi canggih dan fasilitas pendukung yang berlokasi strategis di pusat petrokimia negara, Cilegon dan Serang. Sebagai Mitra Pertumbuhan, Chandra Asri berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja bernilai tinggi, memperluas rantai nilai petrokimia domestik, dan melayani kebutuhan pasar Indonesia yang dinamis dan terus berkembang.