Tinggalkan Status Pegawai Kantoran, Kini Sukses Merintis Bisnis Kuliner Pempek

Pewarta : Adam Gumelar | Editor : Nurul Ikhsan

JakartabisnisID – Bagi seorang karyawan yang bekerja di perusahaan besar saat memutuskan keluar dari zona nyaman dengan penghasilan besar dan jenjang karir bagus tentunya sangat berat.

Keputusan yang harus diambil membutuhkan keberanian, perhitungan yang cermat, dan terpenting perencanaan matang setelah memilih keluar dari status pegawai kantoran, karena akan berimbas kepada keluarga di rumah. Keputusan yang akan diambil tentunya harus terlebih dahulu dikomunikasikan dengan istri dan anak-anak agar mereka bisa memahami dan menerima keputusan yang akan diambil.

Muhamad Faisal. FOTO: Jakartabisnis/Ist.

Hal yang sama terjadi kepada Muhamad Faisal yang bertekad bulat memutuskan resign dari tempatnya bekerja di perusahaan ternama, Jaya Expres Transindo. Alasan Faisal, sapaan akrab pria asal Jakarta, menurutnya memilih keluar dari zona nyaman sebagai pegawai kantoran untuk serius memulai merintis usaha kuliner Pempek Palembang. Untuk mendekati lokasi pelelangan ikan, ia memilih lokasi workshop produksi pempek di jalan Luar Batang V No. 32, Jakarta Utara.

Memilih usaha kuliner Pempek bukan tanpa alasan, karena dunia perikanan baginya sudah tidak asing. Ayahnya sendiri sudah lama berjualan ikan. Setidaknya bagi Faisal, ia sudah terbiasa dengan lingkungan pemasaran ikan. Bahkan Faisal juga sempat berdagang ikan. Semua ikan yang dijual ia beli dari tempat pelelangan ikan. Dari awalnya menjual ikan segar, selanjutnya terfikir oleh Faisal ingin memproduksi Pempek berbahan baku dari ikan tenggiri.

“Awalnya saya coba-coba beli ikan di pelelangan, terus saya juga jual ikan, disitulah kepikiran untuk membuat pempek dari ikan tenggiri. Kebetulan waktu itu istri baru selesai lahiran anak kedua, saat usia anak saya beranjak tiga bulan itu gak terlalu sibuk, istri saya minta ikan tuh ke saya dan dibikin lah pempek,” terang Faisal menceritakan saat memulai membuat pempek.

“Ternyata pas saya bikin testimoni ke tetangga, alhamdulilah ada tuh yang pesan ke saya. Nah, saya sama istri akhirnya bikinlah pempek dari daging ikan tenggiri, dan alhamdulilah sekarang saya bisa jualan online pakai grabfood, gofood, shopee food, dan tokopedia,” tambahnya.

Bagi Faisal yang awalnya masih pemula di bisnis kuliner pempek, tantangan yang dirasakan adalah memilih bahan ikan. Ia pernah harus mengganti dua kali lipat karena mengirim ikan untuk bahan siomay ke restoran. Pihak restoran menilai ikan yang dikirim tidak memenuhi kualitas yang diminta.

Untuk mendapat kualitas pempek yang enak, Faisal memilih ikan tenggiri jenis batang garis. Menurutnya, jenis ikan tenggiri ini cocok dijadikan pempek karena dagingnya yang bertekstur lembut.

Usaha yang diberi merek dagang Pempek Barkei32 yang dirintis Faisal sejak April 2021 terus berkembang. ”April 2021 saya memulai usaha ini, dan alhamdulilah sudah mencapai 50 kilogram perbulan, dengan dibantu dua orang karyawan,” ujarnya.

Dikatakan Faisal, strategi untuk meyakinkan pecinta kuliner pempek adalah dengan pelayanan, kualitas daging ikan, dan harga juga tidak mahal. Faisal berharap usaha pempek yang dirintisnya bisa berkembang dan mempunyai cabang di daerah-daerah lain. Ia juga memberi tips bagi yang baru memulai usaha kuliner agar jangan putus asa dan tetap semangat. “Ingat kata pepatah, usaha tidak akan mengkhianati hasil,” pungkasnya.

By Adam Gumelar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Menarik Lainnya