Mendag: Harbolnas 2021, Momentum Konsumen Bangga Buatan Indonesia

Pewarta : Nurul Ikhsan | Editor : Heri Taufik

JakartabisnisID – PT Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 11—12 Desember 2021 merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran Bangga Buatan Indonesia (BBI). Para pelaku usaha lokapasar (marketplace) diminta merangkul dan meningkatkan daya saing usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar produk Indonesia semakin banyak digunakan dan digemari masyarakat Indonesia.

BACA JUGA : PLN Operasikan 3 Proyek Kelistrikan Rp 324,4 Miliar di Jakarta

Pernyataan ini disampaikan Mendag Lutfi saat memberikan sambutan pada acara Gebyar Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) sekaligus peluncuran Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 2021 yang digelar Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) di Jakarta, pada Jumat (10/12).

“Harbolnas adalah salah satu momentum yang tepat untuk mengajak seluruh masyarakat agar semakin bangga dengan barang buatan Indonesia. Mari berbelanja produk lokal di Harbolnas ada 11–12 Desember 2021, dan tunjukkan kebanggaan terhadap produk Indonesia,” kata Mendag Lutfi.

BACA JUGA : Go Productive, Green Diesel Pertamina di Cilacap Raih Sertifikat International Sustainability and Carbon Certification

Menurut Mendag, kampanye gerakan nasional BBI yang dilakukan bersamaan dengan transformasi digital merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan akses pasar dan penjualan barang-barang buatan Indonesia melalui lokapasar. Ditegaskan, saat ini optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia terus menguat. Indeks keyakinan konsumen pada November 2021 sudah mencapai 118,5 atau naik 5,1 poin dibanding Oktober 2021. Peningkatkan ini sejalan dengan membaiknya aktivitas ekonomi yang didorong mobilitas seiring pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat.

“Kondisi ini menjadi indikator penting untuk kembali membangkitkan daya beli masyarakat dan menggerakkan konsumsi rumah tangga sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021,” terang Mendag.

Mendag menyebut, konsumsi rumah tangga sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi perlu terus dijaga. Salah satunya adalah dengan mengedepankan dan memanfaatkan ekonomi digital. Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020 dapat dianggap sebagai momentum untuk mengakselerasi ekonomi digital indonesia.

“Pada 2020, total transaksi e-commerce Indonesia mencapai Rp266 triliun. Pada 2021, nilai ini diproyeksikan tumbuh signifikan menjadi Rp406 triliun. Oleh karena itu, para pemangku kepentingan harus terus bersinergi dalam mendorong transformasi digital, khususnya bagi para pedagang kecil di seluruh Indonesia,” jelas Mendag.

By Nurul Ikhsan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Menarik Lainnya