Pewarta : Tim Redaksi | Editor : Hery Tufik
JakartabisnisID – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selaku induk usaha, mengumumkan pemberian kontrak swamp rig senilai US$ 68 juta kepada PT Apexindo Pratama Duta, Tbk (Apexindo).
Penandatanganan kontrak pengadaan swamp rig ini dilaksanakan secara daring di Jakarta, pada 4 Februari 2021, oleh Direktur Utama PHI, Chalid Said Salim, dan Direktur PT Apexindo Pratama Duta Tbk, Zainal Abidinsyah Siregar. Turut menyaksikan, Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas, Erwin Suryadi, beserta jajaran manajemen PHI dan PHM.
Chalid Said Salim dalam sambutannya mengatakan penandatanganan kontrak ini merupakan wujud komitmen Pertamina untuk menjaga tingkat produksi di WK Mahakam, sekali pun dalam situasi pandemi COVID-19.
“Penandatanganan ini adalah perwujudan upaya Pertamina bagi ketahanan energi nasional, mengingat kontrak ini merupakan bagian penting dalam kegiatan produksi migas di WK Mahakam,” katanya. Nilai kontrak mencapai US$ 68 juta, berdurasi 1,5 tahun (dengan opsi perpanjangan 1+1 tahun), dengan komitmen Tingkat Kandungan Dalam Negeri sebesar 60,01%.
Sesuai kontrak, Apexindo akan mendatangkan rig Yani ke WK Mahakam untuk menggantikan Rig Raisis pada kwartal kedua di tahun 2021. Rig Yani akan mendukung operasi pengeboran di lapangan Tambora, Tunu, dan Handil.
Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan, SKK Migas menyambut baik penandatangan kontrak pengadaan rig ini.
“Penandatanganan kontrak ini memperlihatkan tekad PHM untuk terus mempertahankan tingkat produksi di WK Mahakam, upaya ini juga merupakan bagian dari upaya SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam merealisasikan pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas ke 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030,” katanya.
“Untuk menjaga produksi 2021 tidak turun, SKK Migas dan KKKS meningkatkan jumlah kegiatan pemboran sumur pengembangan sebanyak 616 sumur atau naik 144 persen dibandingkan realisasi 2020 yang sebesar 252 sumur. Blok Mahakam adalah salah satu tulang punggung produksi hulu migas nasional di tahun 2021 dan menuju target 2030. Pada tahun 2021 dalam Work, Program and Budget (W,PnB) pengeboran sumur di blok Mahakam ditargetkan sebanyak 73 sumur”, ujar Erwin.
“SKK Migas mendorong agar dalam pelaksanaan kontrak ini PHM menggunakan tenaga kerja dan bahan baku dalam negeri sehingga kandungan lokal dapat melebihi target yang ditetapkan. Diharapkan kontrak ini akan memberikan efek berganda kepada penyedia jasa dan tenaga kerja nasional, termasuk pemberdayaan dan pembinaan UKM lokal disekitar daerah operasi ” pungkas Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas.
Sebagai diketahui, guna menahan laju penurunan produksi di Wilayah Kerja Mahakam, yang telah berada di fase natural decline, maka di sepanjang tahun 2021 PHM akan mengebor 73 sumur termasuk 2 sumur eksplorasi dan mengerjakan 4.150 pekerjaan pemeliharaan sumur (well intervention/service).
PHM menargetkan produksi tahun 2021, sebagai berikut: gas 485 mmscfd (wellhead) dan likuid (minyak dan kondensat) 22 kbod. Pada 2020 PHM memproduksi gas sebanyak 605,76 mmscfd (wellhead) atau lebih tinggi 3% dari target WP&B 2020, yakni 590,35 mmscfd, dan likuid sebanyak 29,51 kbod atau lebih tinggi 4% dari target WP&B 2020 yakni 28,43 kbpd.
Dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja, PHM juga mencatat prestasi yang baik, yakni mencapai 965 hari kerja tanpa Lost Time Injury (LTI). ***